Search

Sabtu, 13 Juni 2015

Menghindari Plagiatisme dengan Hak Cipta

Plagiatisme merupakan salah satu kejahatan yang dihindari dalam sebuah karya cipta. Kejahatan tersebut menyebabkan kerugian berupa materi serta tidak diakuinya hasil karya cipta tersebut. Agar karya seseorang diakui dan bermanfaat bagi masyarakat, timbul hak cipta dan hak paten untuk melindungi para pencipta karya. Apa itu hak cipta? Segala sesuatu mengenai karya cipta baik meliputi hasil kreasi, modifikasi maupun inovasi yang kita ciptakan dan belum diciptakan orang lain. Dengan memiliki hak cipta yang terdaftar di kementrian hukum dan HAM, maka kita mempunyai kekuatan hukum untuk menggugat orang lain yang meniru atau menjiplak hasil ciptaan kita. Jadi, hak cipta bersifat melindungan hasil ciptaan kita dan sekaligus merupakan bukti bahwa ciptaan kita telah diakui pemerintah secara hukum.

Sejarah hak cipta di indonesia dimulai dari tahun 1958 saat indonesia keluar dari Konvensi Bern (Berne Convention for the Protection of Artistic and Literary Works : Konvensi Bern tentang Perlindungan Karya Seni dan Sastra atau Konvensi Bern). Konvensi tersebut untuk negara-negara yang berdaulat. Mundurnya indonesia dari Konvensi tersebut dikarenakan agar para intelektual indonesia bisa memanfaatkan hasil karya cipta, rasa dan karsa tanpa harus membayar royalti kepada negara lain. Pada tahun 1982, Pemerintah Indonesia mencabut pengaturan tentang hak cipta berdasarkan Auteurswet 1912 Staatsblad Nomor 600 tahun 1912 dan menetapkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta, yang merupakan undang-undang hak ciptayang pertama di Indonesia. Undang-undang tersebut kemudian diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987, Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997, dan pada akhirnya dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 yang kini berlaku.
Contoh karya cipta yang dilindungi :
1.       Buku, Program Komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain.
2.       Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan lain yang sejenis dengan itu.
3.       Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
4.       Lagu atau musik dengan atau tanpa teks.
5.       Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim.
6.       Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan.
7.       Arsitektur.
8.       Peta.
9.       Seni batik.
10.   Fotografi.
11.   Sinematografi.
12.   Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya seni lain dari hasil pengalihwujudan.

Hak cipta atas perwajahan karya tulis yang diterbitkan berlaku selama 50 (limapuluh) tahun sejak pertama kali diterbitkan. Perlu dicatat bahwa hak cipta yang dipegangoleh negara atas karya-karya kebudayaan tanpa batas waktu. Namun, jika negara memegang hak cipta mewakili karya yang tidak diketahui pengarangnya dan belumditerbitkan, jangka waktu perlindungan hak cipata dibatasi sampai 50 tahun (Pasal 31).


Minggu, 05 April 2015

Mengenal lebih jauh Perpustakaan Balai Bahasa Yogyakarta



Pada momen kali ini saya akan bercerita tentang perpustakaan yang pernah dikunjugi. Ada beberapa perpustakaan yang sudah saya kunjungi, yaitu perpustakaan Universitas Indonesia Jakarta, Perpustakaan Diponegoro Semarang, Perpustakaan Balai Bahasa Yogyakarta. Nah kali ini aku akan bercerita tentang Perpustakaan Balai BahasaYogyakarta.
perpustakaan  Balai bahasa Yogyakarta terletak di Jalan I Dewa Nyoman Oka 34. Perpustakaan ini mempunyai visi yaitu sebagai pusat informasi kebahasaan dan kesastraan Indonsia dan Daerah. Kemudian misi yaitu menyediakan layanan koleksi kebahasaan dan kesastaraan yang lengkap dan dapat diakses secara online; sebagai sarana penunjang untuk kegiatan penelitian, pengembangan, dan pembinaan bahasa dan sastra; melestarikan koleksi. Perpustakaan Balai Bahasa ini menggunakan siatem tertutup, dimana pemustaka tidak diizinkan mengambil koleksi sendiri. Jadi pemustaka yang membutuhkan koleksi berupa buku langsung memberikan catatan kode koleksi dari katalog khusus, atau langsung bertanya kepada pustakawan. Koleksi tidak dapat dipinjamkan kepada pemustaka yang bukan pegawai Balai Bahasa, koleksi hanya bisa dibaca dtempat atau jika pemustaka sangat membutuhkannya perpustakaan menyediakan layanan fotokopi  dengan syarat fisik koleksi masih dalam kaeadaan baik, layanan fotokopi ini berlaku bagi koleksi manuskrip atau koleksi langka.
Pada dasarnya, perpustakaan yang  berdiri pada tahun 1948 ini bertujuan untuk melayani  para peniliti yang ingin meneliti koleksi-koleksi langka berupa manuskrip salah satunya. Koleksi Perpustakaan Balai Bahasa Yogyakarta saat ini lebih kurang 20.000 koleksi. Di perpustakaan ini tidak hanya menyimpan koleksi manuskrip yang bertulisan jawa ,tapi juga ada beberapa manuskrip yang bertulisan Arab. Ada beberapa jenis layanan di perpustakaan ini, yaitu layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan penelusuran informasi, dan layanan fotokopi.
Ketika saya berkunjung kesana, saya menjumpai pustakawan yang bisa dibilang sudah tidak muda lagi, namun beliau melayani pemustaka dengan sangat ramah. Ibu Farminah, begitu ia sering di panggil. Dari raut wajahnya saya bisa mengenali bahwa ibu Farminah orang yang sangat baik, hal ini terbukti ketika beliau dengan senang hati melayani beberapa pengunjung yang terbilang cukup banyak dan banyak juga memberinya pertanyaan seputar Perpustakaan Balai Bahasa. Mulai dari sejarah berdirinya sampai mengenai beberapa peristiwa yang berkaitan dengan perjalanan perpustakaan ini. 

 Perpustakaan Balai Bahasa Yogyakarta tampak dari depan

penulis memegang salah satu koleksi manuskrip

Pustakawan Balai Bahasa Yogyakarta

 
beberapa koleksi manuskrip asli


Selasa, 10 Maret 2015

Mamaku Pahlawanku




Dihari ini aku merasakan suatu sensasi (KICK) yang luar biasa.. hari ini bagaikan hari dimana pertarungan hidup yang sesungguhnya akan dimulai. Begitu bersemangat. Hingga aku harus melanggar skedul untuk tidur sedikit agak larut. Hal ini tak terlepas dari banyaknya motivasi, terutama motivasi dari dalam diri sendiri, kemudian motivasi dari orang tua, keluarga, sahabat, lingkungan, dll. Karena biasanya aku terlalu selow menjalani sesuatu. Dan saking sangat bersemangatnya, aku sedikit geregetan untuk berjumpa dengan matahari esok pagi, ingin segera bertemu dan  bertempur dengan banyaknya cobaan yang siap menghadang dan menghalangi langkahku yang siap untuk maju. Banyak persiapan yang mesti ku lakukan untuk hari ini. Mulai dari niat yang sungguh-sungguh, membuat skedul mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, Menciptakan kata-kata penyemangat yang di tempel di setiap sudut kamar, pintu, mading. selalu berusaha, sabar dan selalu berdoa, dll, dan selalu menuliskaan logo <3 MAMA, dan itu merupakan penyemangat mutlak dalam sebuah kata-kata penyemangat yang ku tulis.  Aku perempuan yang beruntung, walaupun masih banyak perempuan-perempuan yang sangat beruntung dariku, aku bersyukur untuk keberuntunganku. Bagiku, brokenhome bukan suatu penghalang untuk tetap menjadi diriku yanng selalu tampak bahagia, meski terkadang kesedihanpun harus tetap terbalut dengan kertas keceriaan walaupun nanti lama kelaman akan tampak remuk.  Justru aku sangat bersykur untuk brokenhome dalam hidupku, karena dari situ aku belajar menjadi oraang yang tegar yang kuat, ya.. tak ubahnya seperti mamaku yang menjada hampir 8 tahun dan menjadi tulang punggung keluarganya. Untungnya anaknya Cuma satu, aku. Satu aja udah susah diatur apalagi banyak,  itu kata mamaku kalau aku tiba-tiba berfikir ingin punya teman bermain.  Mamaku, awal dari motivasiku setelah diriku sendiri. Dia sungguh wanita yang kuat, tegar, sabar, berdikari dengan usaha yang dulunya dimodali oleh alm kakek dan almh nenekku, pekerja keras, dan tentunya sangat aku cintai. keadaan sedikit berubah setelah 8 tahun berdikari, mamaku bertemu pria idamannya, begitu juga papaku. Dan merekapun menikah dan punya momongan ( happy ending).  STOP!!! Ceritanya masih panjang…. Belum bosankan? LANJUUUT
Perubahan yang terjadi sedikit menggangguku, mengganggu psikologisku, namun lama-lama aku menjadi biasa.  Sejak saat itu aku dan mamaku sangat jarang berbicara like mother and daughter. Yaah begitulah keadaannya, tak bisa dipungkiri. Bahkan perubahan itu menyurutkanku untuk sekedar berbagi cerita, curhat, ataupun bermanja.  Dulu aku sosok anak perempuan pemalas, malas nolongin orangtua, sebenarnya bukan malas, hanya saja terkadang aku kurang suka dengan cara mamaku, nakal, sensasional, yah gitu deh. Yah namanya juga orangtua, kadang kebanyakan ngomelnya.  Singkat ceritanya mamaku lebih perhatian sama adekku daripada aku, itu menurutku, mungkin karena banyak faktor atau mungkin aku nya yang kekanak-kanakan. Dan pada suatu ketika terjadi sebuah insident dimana aku dan mamaku seperti musuh bebuyutan. Disaat itulah aku tambah bersemangat menjadikannya inspirator dalam hidupku secara mutlak walaupun pada saat itu aku berfikir untuk tidak menganggapnya mamaku dan menganggap tanteku sebagai mama kandungku. Luar biasa bukan.??
Itu salah satu keajaiban dari brokenhome, mau tau yang lebih banyak lagi? Oke, fine aku kasih beberapa keuntungan brokenhome .
1.     Kamu bakal punya banyak papa dan banyak mama
2.     Kamu bakal punya banyak nenek dan kakek
3.     Punya banyak saudaaaraa.
4.     Kamu punya banyak kakak, dan abang.
5.     Kamu juga akan punya banyak uangsaku

Cukuplah segitu aja, kalau mau tau keuntungannya lebih banyak lagi, monggo dicoba, ada yang berminat? :D

Hal yang paling sangat membuatku bersemangat menjadikannya motivator mutlak dalam hidupku adalah pengorbanan beliau mulai dari membuahi hingga membesarkanku, itu pada umumnya. Khususnya adalah karena suatu perubahan yang aku ceritakan sebelumnya, mamaku selalu menganggap aku biasa-biasa aja nggak istimewa. Mungkin sekarang masih biasa, ma. Tunggu lah setahun lagi, ma. Aku akan menjadi orang sukses sebagaimana yang kau inginkan. Aku akan menjadi anak yang berbakti yang selalu menolongmu seperti yang  kau harapkan. Akan ku tunjukkan pada semua orang, ma. Kalau kau bangga memilikiku dengan segala keunikkanku, dan aku sangaat sangat bersyukur, beruntung memilikimu, ma.
My mother is my inspiration and motivation in my life.
LOVE YOU MOM..
SEMANGAT, RADHA (ini juga motivasi paling mujarab yang selalu aku tulis ketika aku mulai malas, tak bersemangat, down.)

Mahasiswa vs Media Informasi



Teman-teman jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sempat di buat sibuk dan di tuntut untuk menjadi analisator dadakan untuk meganalisis acara Televisi (TV) yang di berikan oleh dosen mata kuliah Informasi Dalam Konteks Sosial (IDKS) . bagaimana tidak, temen-temen (termasuk saya) yang biasanya tidak suka menonton sebagian acara televisi mau tidak mau harus menonton secara keseluruhan sajian acara televisi di Indonesia, mulai dari sinetron, komedi, berita, talk show, reality show, iklan, kartun dan infotaiment. Hal ini terkait tugas analisis acara TV untuk menentukan mana acara yang baik dan yang tidak baik untuk di tonton  masyarakat Indonesia.
Hal ini sungguh memberatkan, karena mayoritas mahasiswa hanya terbiasa menonton sebagian saja dari seluruh rangkaian acara televisi, semisal berita. Bagi mahasiswa menonton berita mungkin merupakan suatu kewajiban, mengingat statusnya sebagai agen of change tentu mereka akan senantiasa up to date terhadap perkembangan-perkembangan politik dan kebangsaan. Tetapi bagaimana jika kita harus menonton sinetron? Tentu hal ini akan menimbulkan semacam rasa alergi bagi sebagian mahasiswa (termasuk saya). Karena sejak pertama kali menjadi seorang mahasiswa, kita sudah diajari membaca buku dan berfikir kritis terhadap persoalan-persoalan yang nyata. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan apa yang ada dalam sinetron, yang cenderung “lebay” dan mengada-ada saja.
Sastrawan ternama D.Zawawi Imron pernah mengatakan bahwa menonton sinetron merupakan proses menuju pelemahan mental. Ini bukanlah semata-mata hanya statement belaka mengingat hal-hal yang disajikan dalam sinetron saat ini memang hampir tak ada yang bersifat edukatif dan informatif. Ini tentu sedikit mempersulit kami untuk menentukan sinetron mana yang baik dan layak di tonton oleh masyarakat. Berbeda halnya dengan kartun misalnya, dalam konteks ini tugas kami untuk menentukan acara kartun yang baik sedikit mudah. Karena selain ada sebagian kartun yang memang mengangkat sejarah-sejarah lokal dan nasional, baik dalam konteks agama maupun tokoh juga kebanyakan film kartun memang di buat untuk tujuan-tujuan yang bersifat edukatif, karena objeknya adalah anak-anak.
Namun ada satu yang membuat kami senang sekaligus kami anggap sebagai bentuk protes meskipun dalam ruang yang lebih sempit (hanya sebatas tugas opini), yaitu menentukan dan menganalisis berita. Bagi kami para mahasiswa, berita-berita seputar perkembangan dan situasi nasional sangatlah penting bahkan bisa dibilang sebagai kebutuhan sehari-hari layaknya makanan. Tapi sudah menjadi rahasia umum bahwa pemberitaan akhir-akhir ini tidak lagi menjadi media informasi yang akurat bagi masyarakat, sudah banyak stasiun televisi swasta yang cenderung bersifat politis dan subjektif dalam menyampaikan berita. Dan lebih miris lagi ada sebagian stasiun televisi yang memang dimiliki oleh tokoh-tokoh politik di negri ini sehingga kemudian di jadikan semacam “tunggangan” politik untuk menaikkan citranya. Hal ini jelas sangat di sanyangkan, mengingat seyogyanya media-media nasional menjadi penengah dan pusat informasi yang akurat dan objektif bagi masyarakat sehingga seluruh masyarakat indonesia bisa ikut berpartisipasi-aktif dalam mengkritisi persoalan-persoalan kebangsaan.
Hal inilah yang kami rasakan ketika harus dihadapkan dengan tugas analisis kali ini. Namun secara keseluruhan, tugas ini memang menuntut sikap kritis dari mahasiswa khususnya para pustakawan untuk benar-benar seksama dalam mengkonsumsi sajian acara-acara di televisi. Karena kalau tidak, hal ini bisa berakibat buruk terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Minggu, 08 Maret 2015

Orang bodoh yang berambisi lebih berbahaya daripada orang pintar yang diam

Komunitas? Apa sih komunitas?



Komunitas adalah sekumpulan orang-orang yang mempunyai  kesamaan seperti sifat, hobi,  kesukaan ,dll. Komunitas biasanya bersifat informal, cenderung bebas dan tidak mempunyai tujuan yang jelas atau sekedar ekspresi  jiwa, tergantung chemistry anggotanya.

Suatu komunitas ibarat sebuah kapal, setiap penumpangnya harus slap-slap dengan helm (Henrik Ibsen)

Terlalu banyak komunitas yang saya geluti mulai dari sekolah dasar, namun saya hanya akan menguraikan salah satu diantara yang banyak.  Komunitas yang satu ini sangat dekat dengan kehidupan saya. Komunitas tari, karena hobi saya menari dan menari sudah menjadi bagian dari hidup saya, seakan saya lebih galau karena  tidak dapat menari daripada putus cinta atau jomblo.
Komunitas ini bernama Adab Dance Community, komunitas ini mungkin tak asing lagi. Karena sudah pernah saya singgung sedikit pada tulisan saya sebelumnya. Bertemu dengan ADC pada saat semester satu di salah satu universitas di jogja. Lebih tepat nya di Fakultas Adab dan Ilmu budaya, UIN SUKA. Beranggota  lebih kurang sebelas orang pada saat itu. Dan semua anggota terdaftar memang punya hobi yang sama dengan saya menari, namun ada juga yang ingin menambah pengalaman dibidang seni tari, atau yang dulunya sama sekali tidak bisa nari ingin lihai menari. Karena seseorang juga dapat dinilai dari bagaimana dia mampu memainkan tubuhnya menjadi lebih gemulai, energik, dan banyak hal lagi. Awalnya hanya sekedar hobi yang sama, namun lama kelamaan komunitas ini mulai banyak dikenal, khususnya warga fakultas adab dan ilmu budaya. Di komunitas ini saya tidak hanya diajarkan bagaimana cara menari, saya juga diajarkan bagaimana menyatukan emosi banyak orang yang berbeda-beda namun dapat menyatu dengan sebuah tarian. Bagaimana menghargai satu sama lain dalam sebuah penciptaan gerak, bagaimana cara menciptakan sebuah kostum yang pas dan menarik, bagaimana cara mendandani diri sendiri sesuai dengan penampilan.
Di ADC,  kami tidak hanya belajar tari lokal, seperti tari khas jogja, namun juga tari nusantara. Kami juga belajar tarian mancanegara, seperti tarian arab, hiphop, dan tari india. Dikomunitaas ini juga saya tidak hanya sekedar mengembangkan kreatifitas namun juga mampu menghasilkan uang. Jadi, kreatifitas makin ooke pendapatannya juga makin kece.
Tujuan komunitas ini pada dasarnya ingin melestarikan kebudayaan indonesia khususnya dibidang seni tari. dilain hal komunitas ini ingin mengembalikan minat di kalangan anak-anak khususnya remaja bahwasanya tarian khas indonesia lebih kece badai dan patut dijaga agar nantinya juga tidak mudah diklaim oleh negara lain seperti yang sudah-sudah. Apalagi buat kaum adam, terkadang mereka gengsi untuk menari tarian nusantara sendiri, karena tertanam di otaknya menari hanya untuk perempuan, atau penari pria dibilang lekong. Padahal tidak. Mari ubah mindset yang seperti itu untuk, boys.

keluarga besar ADC

pose ADC 

Orang yang cerdas melihat setiap halangan sebagai peluang untuk mengasah potensi, disaat orang lain menganggap setiap halangan sebagai alasan yang menyebabkan kegagalannya."Amatory". maka asahlah potensi yang kamu punya dari sekarang dengan bergabung dengan komunitas-komunitas. Dan jangan pernah meragukan kemampuan “merubah dunia” yang datang dari sekelompok kecil orang-orang yang memiliki komitmen tinggi. Sebenarnya, Cuma hal itulah yang sanggup merubah dunia. (Margaret Mead).